Kumpulan Situs Download Lagu Gratis Terbaru 2020, Gudang Lagu MP3

Kamis, 24 Desember 2020

Harapan Di Balik Batalnya Piala Dunia U20 2021

Pelatih timnas U19 Indonesia, Shin Tae-yong, memimpin TC di Kota Split, Kroasia.

KOMPAS.com - Terdapat harapan di balik pembatalan Piala Dunia U20 2021 yang sejatinya menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah.


Harapan tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, setelah FIFA secara resmi membatalkan pergelaran Piala Dunia U20 2021.


Kendati demikian, FIFA memastikan bahwa Indonesia akan tetap menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 pada edisi berikutnya, 2023. 


Keputusan ini tak lepas dari situasi di tengah pandemi Covid-19 yang masih menjadi persoalan dunia.


Selain Piala Dunia U20, FIFA juga membatalkan pergelaran Piala Dunia U17 2021 dan menggantikan jatah tuan rumah Peru untuk edisi 2023.


"Akibat pandemi Covid-19, Biro Dewan FIFA telah memutuskan untuk membatalkan Piala Dunia FIFA U20 putra dan Piala Dunia U17 putra, serta menunjuk Indonesia dan Peru, masing-masing dari mereka yang terpilih sebagai tuan rumah turnamen pada 2021, menjadi tuan rumah edisi 2023."


"Pandemi Covid-19 terus menghadirkan tantangan bagi penyelenggara acara olahraga internasional dan memiliki efek membatasi pada perjalanan internasional."


"Oleh karena itu, FIFA secara teratur berkonsultasi dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk asosiasi anggota tuan rumah serta konfederasi yang terlibat dalam kedua turnamen yang semula dijadwalkan berlangsung pada tahun 2021," demikian pernyataan FIFA.


PSSI selaku induk sepak bola nasional langsung merespons keputusan ini melalui pernyataan Ketua Umum Mochamad Iriawan.


Mochamad Iriawan atas nama PSSI mengapresiasi dan menghormati keputusan FIFA yang membatalkan Piala Dunia U20 2021 demi keselamatan semua pihak, baik penyelenggara maupun peserta.


"Sebetulnya seluruh persiapan terkait penyelenggaraan dan menyambut Piala Dunia U20 Indonesia tahun 2021 sudah kami lakukan dengan maksimal dan matang," kata Mochamad Iriawan, dikutip dari laman resmi PSSI.


"PSSI menghormati dan mendukung keputusan FIFA untuk membatalkan Piala Dunia U-20 FIFA pada 2021," kata Iriawan.


Setelah itu, Iriawan mengungkapkan harapan di balik pembatalan Piala Dunia U20 2021.


Dia berharap pembatalan ini bisa dimanfaatkan untuk mematangkan persiapan para pemain menuju Piala Dunia U20 2023 yang tetap akan berlangsung di Indonesia.


"Menyusul pembatalan Piala Dunia U-20 FIFA pada 2021, timnas yang akan kami persiapkan nantinya dapat memanfaatkan waktu tambahan dan melanjutkan program untuk persiapan Piala Dunia U20 FIFA pada 2023," tuturnya.


"Saya berharap semoga persiapannya bisa lebih menyeluruh, matang, dan nanti bisa menjadi juara,” kata Iriawan.


Adapun timnas U19 Indonesia arahan Shin Tae-yong dalam waktu dekat akan berangkat ke Spanyol untuk menjalani pemusatan latihan.


Pemusatan latihan di Spanyol awalnya diadakan sebagai persiapan dalam menyambut sejumlah ajang bergengsi pada 2021, termasuk Piala Dunia U20.


Akan tetapi, menyusul pembatalan Piala Dunia U20 2021, skuad Garuda Muda kini tinggal memiliki satu fokus, yakni Piala AFC U19 yang bakal berlangsung pada Maret 2021 di Uzbekistan.


[Source: Kompas]

Rabu, 23 Desember 2020

Memaknai Hari Ibu, Ini Harapan 5 Sosok Perempuan Penggebrak Perubahan Dari Seluruh Indonesia

5 sosok perempuan Indonesia yang menjadi penggebrak di daerahnya masing-masing.


KOMPAS.com – Dalam memaknai perayaan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember setiap tahunnya, selalu ada setangkup harapan yang dicita-citakan oleh seluruh perempuan di Indonesia. Utamanya, terkait dengan peran serta mereka dalam membangun negeri tercinta.


Atas dasar itu, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) melakukan diskusi secara virtual dengan lima sosok perempuan penggebrak perubahan dalam berbagai sektor penting di Indonesia.


Lima perempuan tersebut adalah Saraiyah dari Lombok, Vita Krisnadewi dari Yogyakarta, Siti Hajir dari Jambi, Indotang dari Makassar, dan Senita Rizkiwahyuni dari Riau.


Saat ditanya mengenai harapan mereka terkait kemajuan perempuan di Indonesia, kelima perempuan hebat tersebut mempunyai jawaban yang hampir sama, yaitu pentingnya kesetaraan hak bagi perempuan di berbagai lini kehidupan.


Saraiyah, salah satunya. Bergerak di bidang pendidikan dan kerap memberikan pembekalan kepada perempuan di desanya, ia berharap perempuan memiliki hak yang sama dalam hal pendidikan.


“Harapan saya ini mewakili semua perempuan yang tinggal di desa. Tak hanya dalam hal pendidikan, perempuan juga memiliki hak yang sama dalam sektor lainnya,” ujarnya dalam acara Senyum Ibu Pertiwi di Kompas TV, Selasa (22/12/2020).


Pada kesempatan itu, Saraiyah juga turut mengajak perempuan untuk ikut serta membangun desanya masing-masing dengan cara terlibat dalam proses perencanaan program atau mengikuti setiap kegiatan di desanya masing-masing.


Vita asal Yogyakarta juga sependapat dengan Saraiyah. Perempuan yang bergerak di bidang ekonomi dengan mendirikan usaha peternakan modern, Sinatria Farm, ini meyakini bahwa perempuan Indonesia memiliki kepribadian yang kuat dan hebat.


Harapan untuk perempuan Indonesia juga terucap dari Siti Hadjir. Perempuan yang turut memajukan budaya dengan melestarikan batik Jambi melalui sistem daur ulang ini mengatakan bahwa perempuan yang memiliki usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perlu dukungan lebih dari semua pihak.


“Saya berharap batik Jambi bisa go international dan budaya kita bisa diperkenalkan ke luar negeri. Namun, selama pandemi Covid-19, usaha kami cukup terdampak. Oleh karena itu, kami meminta semua pihak untuk mendukung upaya pelestarian batik ini,” jelas Siti.


Bagi Siti, pelestarian budaya yang dilakukannya merupakan salah satu upaya dalam pembangunan identitas bangsa. Selain Siti, Indotang dari Makassar juga turut memiliki andil bagi pembangunan negeri, utamanya terkait pendidikan anak.


Ibu yang berprofesi sebagai penjual sayur keliling ini bahkan kerap memberikan edukasi kepada ibu-ibu di daerahnya terkait pendidikan anak.


“Sambil berjualan sayur, tak henti-hentinya saya mengampanyekan larangan menikah di usia dini. Saya juga memiliki harapan, semoga tidak ada lagi kekerasan bagi perempuan,” jelasnya.


Terakhir, ada sosok Senita di Riau. Perempuan yang bekerja sebagai bidan ini fokus terhadap kesehatan ibu dan anak-anak di daerahnya. Dedikasinya pun terlihat pada program pos pelayanan keluarga berencana - kesehatan terpadu (posyandu) yang dirintisnya sejak awal 2017.


“Banyak sekali harapan yang ingin saya sampaikan sebagai bidan. Salah satunya, bisa menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi,” ucap Senita.


Itulah harapan dari lima sosok perempuan Indonesia yang telah berkontribusi membangun daerahnya masing-masing. Bagaimana dengan Anda?


[Source: Kompas]

Gelar Aksi Sosial, Pelindo III Khitan Massal Gratis Bagi 150 Anak Di Surabaya

Dok. Pelindo III

KOMPAS.com – Demi meringankan beban masyarakat akibat pandemi Covid-19, PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo) kembali menggelar aksi sosial dengan mengadakan khitan massal gratis.


Sebanyak 150 peserta yang berasal dari masyarakat di sekitar wilayah Pelindo III mendapat pelayanan dalam khitan massal yang dilaksanakan selama dua hari pada 22- 23 Desember 2020 di Gedung Serba Guna RS PHC Surabaya.


Direktur Utama Pelindo III U Saefudin Noer mengatakan, kegiatan khitan massal ini merupakan kolaborasi anak usaha yang tergabung dalam Pelindo III Group sebagai wujud implementasi Core Values BUMN AKHLAK, yakni kolaboratif.


Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pelindo III bergerak bersama memberi manfaat pada masyarakat sekitar. Upaya ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.


“Saya mengajak seluruh anak perusahaan yang tergabung dalam Pelindo III Group untuk bergerak bersama melaksanakan amanah ini. Semoga khitan massal ini memberi kontribusi positif bagi masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasional perusahaan,” ujar Saefudin dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (23/12/2020).


Sementara itu, Direktur Utama RS PHC Surabaya Abdul Rofid Fanani mengatakan, meskipun dilaksanakan di masa pandemi, kegiatan tersebut tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.


Hal itu dimulai dengan melakukan screening Covid-19 terhadap setiap petugas kesehatan, menjaga jarak, dan setiap peserta diwajibkan mengenakan masker medis.


“Seluruh petugas kami pastikan bebas Covid-19. Selain itu, peserta juga kami batasi ketika masuk ruangan khitan sehingga sesuai dengan semangat menekan penyebaran Covid-19 tetapi masih bisa berbagi kebahagiaan melalui kegiatan ini,” kata Abdul Rofid.


Dalam pelaksanaannya, RS PHC Surabaya menerjunkan 12 orang tim medis berpengalaman.


Salah satu orang tua peserta khitan, Lia, terlihat senang serta memberikan semangat kepada buah hatinya yang menjalani proses khitan.


“Terima kasih kepada Pelindo III dan PHC yang telah mengadakan khitan massal. Program ini bisa meringankan beban kami sebagai orang tua,” terangnya.


Selain mendapatkan khitan gratis, para peserta juga mendapatkan bingkisan untuk meringankan beban para peserta yang terdampak pandemi Covid-19.


[Source: Kompas]

Selasa, 22 Desember 2020

Hadirkan Rumah Anak Sigap, Tanoto Foundation Pastikan Anak Indonesia Berkembang Sesuai Tahapan

Eddy Henry (kiri layar besar), kiri (layar kecil) Jumeri, kanan (layar kecil) Ellisa, bawah (layar kecil) Satrijo dalam acara Pembangunan dan Renovasi Rumah Anak SIGAP,Selasa (22/12/2020).



KOMPAS.com - Lewat program Siapkan Generasi Anak Berprestasi ( Sigap), Tanoto Foundation ingin memastikan setiap anak Indonesia berkembang sesuai dengan tahap perkembangnya dan bersekolah.


Pasalnya, periode emas tumbuh kembang anak adalah bagian penting yang hanya terjadi satu kali dan tidak bisa diulangi lagi.


Untuk mencapai tujuan besar ini, Tanoto Foundation menitik beratkan program Sigap pada tiga strategi pengembangan anak usia dini yang holistik dan integratif.


Adapun ketiga program Sigap, yaitu penurunan angka stunting, peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini, dan meningkatkan akses ke layanan anak usia dini yang berkualitas.


Guna mewujudkan program tersebut, Sigap mengembangkan model layanan Rumah Anak Sigap untuk membekali orangtua dalam mengasuh anak usia nol hingga tiga tahun.


Hal itu penting dilakukan sebab perkembangan anak di usia tersebut akan menjadi dasar dari perkembangan mereka di tahap selanjutnya.


Di samping itu, hubungan orangtua dan anak yang diperoleh dari stimulasi psikososial menjadi dasar terbentuknya perkembangan positif pada anak.


Pembentukan hubungan pada tahap awal pertumbuhan anak sendiri memiliki peran penting dalam perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak pada masa yang akan datang.


Untuk membantu pembentukan hubungan tersebut, Rumah Anak Sigap menyediakan beberapa ragam layanan, yakni pengasuhan bersama, kegiatan individu atau konsultasi orangtua dan anak, kunjungan rumah, dan beberapa kegiatan pendukung lainnya.


Dalam mewujudkan berbagai layanan tersebut, CEO Global Tanoto Foundation, Satrijo Tanudjojo merasa terhormat bisa bermitra dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI), serta pemerintah daerah.


"Pemerintah daerah yang turut terlibat dalam Rumah Anak Sigap, yakni Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta, Pemerintah Kabupaten Pandeglang, dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara," kata Satrijo dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima.


Hal itu Satrijo sampaikan saat memberi sambutan dalam acara Pembangunan dan Renovasi Rumah Anak Sigap yang diselenggarakan secara daring bertepatan dengan peringatan Hari Ibu, Selasa (22/12/2020).


Dukungan senada juga disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  Republik Indonesia (RI), Jumeri.


“Program Sigap adalah upaya memperbaiki ekosistem pendidikan, meningkatkan kualitas guru PAUD, peran serta orangtua dan perbaikan nutrisi diawal pembelajaran," ujar Jumeri yang juga hadir dalam acara tersebut.  


Jumeri mengungkapkan pula, Kemendikbud memberikan apresiasi tinggi atas peran Tanoto Foundation dalam meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini dan menekan angka stunting.


"Saya berharap Rumah Anak Sigap dapat menjadi stimulan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengasuhan anak usia dini secara holistik integratif," katanya lagi.


Tak hanya itu, Jumeri juga berharap, layanan di Rumah Anak Sigap dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya secara professional dan akuntabel.


"Semoga keberadaan Rumah Anak Sigap memotivasi para penggiat PAUD, orangtua dan masyarakat sehingga dapat tercapai anak-anak Indonesia masa depan yang sehat cerdas ceria dan berakhlak mulia,” harapnya.


Sementara itu, Wakil Ketua Tim Penggerak Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi DKI Jakarta, Ellisa Sumarlin yang hadir pula dalam acara tersebut, menyambut baik inisiatif dari Tanoto Foundation ini.


“Inisiatif dari Tanoto ini penting mengingat orangtua menjadi kunci keberhasilan anak di masa depan," kata Ellisa.


Menurit Ellisa, pembekalan terhadap orangtua tentang pengasuhan yang baik berperan penting dalam mengoptimalkan perkembangan anak sehat dan cerdas, serta berkarakter unggul dalam mewujudkan masa depan mereka yang lebih baik lagi.


"Saya berharap, ke depannya makin banyak Rumah Anak Sigap yang mempercepat terwujudnya layanan PAUD berkualitas dan merata khususnya di propinsi DKI Jakarta," ujarnya.


[Source: Kompas]

Senin, 21 Desember 2020

Film Filosofi Kopi: Aroma Gayo, Rahung Nasution: Kopi Gayo Menarik Sejak Zaman Kolonial

Rio Dewanto ditemui usai tampil dalam pementasan bertajuk Musikalisasi Sastra, Monolog Para Romeo yang digelar di Galeri Indonesia Kaya, Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2019).

JAKARTA - Film dokumenter Filosofi Kopi: Aroma Gayo resmi tayang di Bioskop Online.


Film ini disutradarai Rahung Nasution dan dibintangi aktor Rio Dewanto. Film dokumenter ini menceritakan Rio Dewanto yang menjelajahi Tanah Gayo yang terletak di Aceh.


Berkait dipilihnya Kopi Gayo sebagai ide cerita dalam film tersebut, tentunya Rahung ingin kembali mengangkat nama mengenai kopi tersebut.


Apalagi kopi gayo digadang-gadang sebagai salah satu kopi terbaik di dunia.


“Kenapa gayo? karena Indonesia jadi penghasil kopi arabica terbesar, dia masuk lima besar. Arabica paling banyak diproduksi di Sumatera, Tanah Gayo, kedua di Toraja, dan beberapa di Pulau Jawa,” kata Rahung Nasution kepada Kompas.com via Zoom, Senin (21/12/2020).


Rahung berujar, gayo sudah dikenal sejak tahun 1920an dan memiliki keunikan tersendiri.


“Gayo ini menarik dari tahun 1920an, zaman kolonial, kopi Sumatera dikenal tapi kan dengan label Mandailing, market-market besar, sementara Mandailing berpenghasilan kopi sudah merosot sejak tahun 1990an. Ketika kopi diganti dengan tanaman lain, seperti karet, bahkan di pesisir Mandailing Natal ada kelapa sawit,” ucap Rahung.


“Jadi kopi Mandailing dikenal, digadang-gadang salah satu kopi terbaik di dunia, sebenarnya itu enggak eksis yang ada kopi gayo. Makanya di situ juga menggambarkan realitas seperti itu, ada persoalan-persolan yang tidak menguntungkan buat Gayo tapi buat Mandailing,” tutur Rahung.


Dengan adanya persoalan tersebut membuat Rahung untuk mengembalikan kopi gayo lebih banyak dikenal banyak orang.


“Sementara petani-petani Mandailing tidak mendapatkan peminat dari situ. Benefit itu diambil oleh orang-orang terlibat ekspor dengan label Mandailing. Sementara Gayo sendiri zaman kolonial, hingga hari ini memproduksi, terus hidup itu sudah jadi tradisi,” kata Rahung lagi.


Rahung menjelaskan ada keunikan tersendiri dari cara bercocok tanam petani kopi gayo.


“Bahkan ketika mulai bercocok tanam ada ritual, mantra-mantranya. Sebagian besar masyarakat gayo, Aceh Tengah, petani Kopi,” ujar Rahung menambahkan.


Filosofi Kopi: Aroma Gayo saat ini sudah bisa disaksikan melalui Bioskop Online.


[Source: Kompas]

Minggu, 20 Desember 2020

Pasca-Kepergian Ashraf Sinclair, BCL Akui Sempat Tak Berdaya

Bunga Citra Lestari saat tampil di acara Romantic Valentine concert with Ronan keating di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat Sabtu(29/2/2020).  Bunga Citra Lestari membawakan lagu Cinta Sejati.

JAKARTA - Kehilangan suami tercinta, Ashraf Sinclair, merupakan pukulan telak bagi penyanyi Bunga Citra Lestari atau BCL dalam mengawali tahun 2020.


Rasa kehilangan mendalam itu membuat perempuan yang akrab disapa Unge ini merasa seluruh tubuhnya tidak berfungsi dengan sempurna.


"Kan dari awal tuh kayak terapi gitu loh, kayak langsung berkonsentrasi untuk self healing dari day one," kata Unge seperti dikutip dari video di kanal YouTube Maia ALELDUL, Minggu (20/12/2020).


"Habis itu ya sudah nangis-nangis setiap hari, masih sih sampai sekarang cuma sudah bisa berfungsi, dulu tuh enggak bisa berfungsi," sambungnya.


Setelah melewati proses recovery, BCL pun mulai sedikit demi sedikit membuka dirinya lagi dengan orang-orang terdekat.


Bunga Citra Lestari juga mengaku tertolong dengan adanya pandemi Covid-19 yang membuat semua jadwal panggungnya tertunda atau dibatalkan.


Kondisi tersebut dimanfaatkan untuk berdamai dengan diri sendiri dan menerima kenyataan bahwa Ashraf Sinclair telah tiada.


Meski saat ini masih tetap merasakan duka, pelantun lagu "Melangkah Lagi" tersebut mulai bangkit dari keterpurukan. 


Dalam video Maia Estianty itu, Unge bahkan sudah terlihat bisa tertawa melihat aksi-aksi jail Ari Lasso dan para juri lainnya.



[Source: Kompas]

Sabtu, 19 Desember 2020

Everton Vs Arsenal, The Toffees Merangsek Ke Papan Atas

Logo Premier League


KOMPAS.com - Everton berhasil memetik kemenangan saat menjamu Arsenal dalam laga lanjutan pekan ke-14 Liga Inggris.


Laga Everton vs Arsenal yang berlangsung di Stadion Goodison Park, Minggu (20/12/20200 dini hari WIB berakhir dengan skor 2-1 untuk tuan rumah.


Satu dari dua gol Everton dicetak melalui bunuh diri Rob Holding (22'). Gol lain Everton dicatatkan oleh Yerry Mina (45').


Adapun satu gol Arsenal dicetak oleh Nicolas Pepe (35' penalti).


Berkat kemenangan ini, The Toffees - julukan Everton - merangsek ke papan atas tepatnya naik ke peringkat kedua klasemen sementara Liga Inggris.


Tim besutan pelatih Carlo Ancelotti kini mengoleksi 26 poin.


Sementara, Arsenal masih tertahan di peringkat ke-15.


Ulasan pertandingan


Everton bermain dengan baik pada babak pertama. Hal itu tercermin dari jumlah peluang yang diciptakan klub berjulukan The Toffees itu.


The Toffees tercatat melepaskan tujuh tembakan dengan dua di antaranya tepat sasaran ke arah gawang Arsenal.


Dua shots on target itu berbuah gol. Gol pertama diwarnai bunuh diri dari bek Arsenal Rob Holding pada menit ke-22.


Bermaksud menghalau umpan terobosan, tendangan Holding malah melenceng dan masuk ke gawang sendiri.


Tak lama berselang Arsenal berhasil menyamakan kedudukan lewat Nicolas Pepe melalui titik putih pada menit ke-35.


Gol Pepe lewat titik putih itu langsung direspons oleh Everton.


Menjelang laga babak pertama berakhir, Yerry Mina mencetak gol sekaligus membuat Everton berbalik unggul.


Gol palang pintu asal Kolombia itu tercipta melalui sundulannya setelah meneruskan tendangan sudut dari Gylfi Sigurdsson.


Babak pertama pun berakhir dengan skor 2-1 untuk keunggulan Everton.


Memasuki babak kedua, Arsenal berupaya untuk mencetak gol guna menyamakan kedudukan dengan memasukan Joseph Willock, Gabriel Martinelli, dan Alexandre Lacazette.


Namun upaya untuk menyamakan kedudukan belum berhasil.


Sementara, tuan rumah Everton kesulitan untuk memperlebar jarak lantaran rapatnya pertahanan Arsenal.


Hingga peluit panjang ditiupkan tidak ada gol tambahan tercipta. Laga Everton vs Arsenal berakhir dengan skor 2-1 untuk tuan rumah.


Susunan pemain kedua tim:


Everton (4-2-3-1): 1-Pickford; 4-Holgate, 13-Mina, 5-Keane, 22-Godfrey; 16-Doucoure, 26-Davies; 17- Iwobi (23-Coleman, 83'), 10-Sigurdsson, 7-Richarlison (2-Kenny, 90'); 9-Calvert-Lewin. (14-Tosun, 90')


Pelatih: Carlo Ancelotti.


Arsenal (3-4-3): 1-Leno; 16-Holding, 23-Luiz, 3-Tierney; 15-Maitland-Niles, 8-Ceballos, 25-Elneny (28-Willock, 64'), 7-Saka; 19-Pepe (35-Martinelli, 71'), 30-Nketiah (9-Lacazette, 76'), 12-Willian.


Pelatih: Mikel Arteta.





[Source: Kompas]